Selama 70 tahun umat Israel mengalami pembuangan di Babel. Berbagai hal yang mengerikan Tuhan luaskan dialami umat Israel selama masa pembuangan. Terjadi kehancuran sebuah bangsa dengan tragis. Tembok-tembok kota dihancurkan, terjadi perampokan dan penjarahan, perkosaan, bait Allah dirobohkan. Bahkan anak-anak muda yang pintar dan gagah “dilemahkan”, dikebiri dan dijadikan sida-sida.
Ratap tangis terdengar di Yerusalem. Bangsa pilihan Allah itu dilucuti tanpa sisa. Tujuh puluh tahun bukan waktu yang singkat bagi Israel mengalami aniaya ini.
Mengapa Terjadi Pembuangan di Babel?
Perzinahan yang dilakukan Israel terhadap Tuhan dengan membangun kembali bukit-bukit pengorbanan kepada baal, mendirikan berhala-berhala dan patung-patung Asyera di dalam rumah Allah, juga membuat mezbah-mezbah bagi tentara langit di pelataran bait Allah, membuat murka Tuhan menyala atas Israel. Penyembahan berhala seperti sihir, ramal dilakukan kembali oleh bangsa Israel.
Allah kita adalah Allah yang cemburu (Keluaran 34:14 Sebab janganlah engkau sujud menyembah kepada allah lain, karena TUHAN, yang nama-Nya Cemburuan, adalah Allah yang cemburu.)
DIA tidak akan membiarkan kita menyembah allah lain. Itu sebuah kekejian dihadapan Tuhan.
Dalam Kolose 3:5 berkata perkara-perkara seperti percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan keserakahan itu semua sama dengan penyembahan berhala. Penyembahan berhala membawa umat Tuhan meninggalkan Tuhan dan tidak takut kepada Tuhan lagi. Tidak lagi mengindahkan ketetapan-ketetapan Tuhan. Kehidupan dalam dosa sudah menjadi lumrah dan “normal”.
Meski begitu, hukuman Tuhan tidak terjadi begitu saja tanpa pemberitahuan dan peringatan. Disaat detik-detik terakhir penghukuman akan diberikan pun, Tuhan tetap memberikan kesempatan bagi sebuah pertobatan. Tapi kebebalan membuat Israel tidak mengindahkan peringatan Tuhan.
Peringatan demi peringatan acapkali Tuhan lakukan, mungkin lewat teguran hamba-hamba Tuhan yang Tuhan utus untuk berbicara kepada kita, lewat berbagai penyakit yang menimpa hidup kita. Kadang berbagai penderitaan hidup yang kita alami diluaskan Tuhan terjadi sebagai bentuk peringatan Tuhan atas dosa dan pelanggaran kita.
Berhentilah menjadi bebal seperti bangsa Israel. Kalau saja kepada bangsa Israel, bangsa pilihan-Nya itu tidak disayangkan ketika berbuat dosa apalagi terhadap kita. Roma 11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
Dosa dan pelanggaran tidak membuat Allah menggagalkan kehendak-Nya atas orang-orang pilihan-Nya. Tuhan punya 1001 cara untuk “memaksa” rencana penyelamatan-Nya terjadi. Jangan biarkan kita mengalami pembuangan di “babel” seperti yang dilakukan Tuhan kepada Israel terlebih dahulu, untuk mengerti kehendak Tuhan dan tunduk kepada kehendak-Nya.
Pembuangan di Babel sebagai cara Allah memaksa bangsa Israel untuk tunduk kepada Allah sekaligus mengalami kasih dan rencana-Nya yang indah. Dan bagi kita adalah sebuah pembelajaran penundukkan diri kepada kehendak Tuhan.
Ketika pertobatan terjadi, maka pemulihan Allah lakukan.
Yoel 2:25-26 Aku akan memulihkan kepadamu tahun-tahun yang hasilnya dimakan habis oleh belalang pindahan, belalang pelompat, belalang pelahap dan belalang pengerip, tentara-Ku yang besar yang Kukirim ke antara kamu. Maka kamu akan makan banyak-banyak dan menjadi kenyang, dan kamu akan memuji-muji nama TUHAN, Allahmu, yang telah memperlakukan kamu dengan ajaib; dan umat-Ku tidak akan menjadi malu lagi untuk selama-lamanya.